Jum`at, 17 Mei 2024

INFORMASI :

Website Resmi Desa Srati | Berbagai informasi mengenai Desa Srati dan informasi lainnya bisa anda dapatkan di sini | Selalu pantau dan ikuti website resmi Desa Srati | Informasi dan Pelayanan secara langsung dapat dilayani di Kantor Balai Desa Srati | Jalan Logending - Karangbolong Km. 07 Desa Srati RT. 002 / RW. 001 - Kecamatan Ayah - Kabupaten Kebumen - Provinsi Jawa Tengah. JANGAN LUPA JAGA KESEHATAN UNTUK KUALITAS HIDUP YANG LEBIH BAIK!

Sejarah Singkat Desa Srati, Berawal Dari Kisah Mbah Bobos Sang Petualang Pada Masa Kerajaan Mataram Islam

Sejarah Singkat Desa Srati, Berawal Dari Kisah Mbah Bobos Sang Petualang Pada Masa Kerajaan Mataram Islam

Sejarah Singkat Desa Srati, Berawal Dari Kisah Mbah Bobos Sang Petualang Pada Masa Kerajaan Mataram Islam

Sejarah awal mula adanya Desa Srati tidak diketahui secara pasti lantaran tidak adanya peninggalan yang dapat menjadi patokan, maupun tokoh masyarakat yang memahami betul bagaimana awal mulanya. Namun setidaknya ada dua sumber yang dijadikan referensi dalam sejarah desa ini yaitu dari buku Kisah Sejarah dan Silsilah Leluhur dan seorang tokoh masyarakat yaitu Bapak Saefudin yang juga selaku Kadus II Desa Srati.

Awal mula adanya Desa Srati tidak lepas dari kisah Mbah Bobos yang nantinya menjadi cikal bakal adanya Desa Srati. Dahulu, Mbah Bobos adalah seorang tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat di Desa Srati. Beliau-lah yang memberikan nama desa ini dengan sebutan Desa Srati. Dimana kata "Srati" berasal dari kata "Sraten" yang berarti memahami, melayani, dan mengayomi. Hal itu berdasarkan pada karakter masyarakat desa yang sangat baik budi pekertinya dan dapat "Nyrateni" atau mengayomi terhadap siapa saja, baik penduduk asli maupun penduduk pendatang. Mbah Bobos sendiri hidup pada masa Kerajaan Mataram Islam dan wafat pada akhir masa Mataram Islam, atau pada masa Kasunanan Kartosuro sekitar tahun 1690.

Pada kisah lain jauh sebelum adanya warga setempat yang berkumpul menjadi satu yang nantinya menjadi sebuah desa, ada kisah awal mula penduduk Desa Srati. Berawal dari cerita Syaih Subakir dalam perjalanan untuk menumbal tanah Jawa yang pada awal mulanya susah di huni karena sangat angker. Syaikh Subakir bersama Syaikh Maulana Maghribi menumbal tanah Jawa dengan cara mengitarinya, dimana Syaikh Subakir mengitari melalui jalur laut dan Syaikh Maulana Maghribi mengitarinya melalui jalur darat. Namun, sebelumnya mereka berjanji kelak akan bertemu lagi di tempat yang ada Pohon Dadap Ayam yang memiliki banyak duri dan bunganya berwarna merah.

Singkat cerita, perahu yang dikendarai oleh Syaikh Subakir dalam perjalanannya menabrak sebuah karang dan pecah menjadi dua bagian. Pecah menjadi dua bagian atau dalam Bahasa Jawa "Pecah dadi loro" kemudian menjadi "Pecaron" dan menjadi nama tempat yaitu Pantai Pecaron yang ada di Desa Srati. Kemudan Syaikh Subakir menepi ke daratan dan bertemu dengan seseorang yang sedang bertapa untuk mendapat kekuatan. Syaikh Subakir memberi wejangan dan dakwah kepada orang tersebut untuk bertaubat dan hidup dengan lebih baik. Orang tersebut menjadi santri dari Syaikh Subakir dan menyebarkan ilmu agama Islam kepada penduduk sekitar.

Penduduk menjadi senang mengaji dan hidup dengan beragama, berakhlak, dan berbudi yang baik sebagaimana saat kedatangan Mbah Bobos yang memberi nama Desa Srati. Karakter penduduk Desa Srati senang untuk menjadi santri dengan pergi mondok di Pesantren. Mayoritas penduduk Desa Srati adalah santri dan tidak ada agama lain di Desa Srati selain agama Islam. Namun, seiring perkembangan zaman minat anak muda untuk mengaji di pesantren semakin menurun, khususnya saat teknologi smartphone mulai masuk.

Demikian kisah singkat dari asal usul penduduk Desa Srati dan awal mula adanya penyebutan "Desa Srati" yang diberikan oleh Mbah Bobos. Cerita ini dirangkum dari berbagai sumber yang tentunya memiliki perbedaan versi maupun sudut pandang. Semoga dapat memberikan ilmu dan membuka pengetahuan.

Bagikan :

Tambahkan Komentar Ke Twitter

Arsip Sejarah Desa

Statistik Pengunjung